Jumat, 26 Juni 2009

  • ARTIKEL DAMIT

Damit apa kah itu?? mungkin ada sebagian dari kita yang gak tau apa itu Damit..apa itu sebuah Desa, atau nama kampung, atau juga daerah tangkapan air?? why no..

Damit merupakan daerah tangkapan air atau bisa disebut danau buatan yang sangat penting bagi masyarakat sekitarnya, yang terletak di salah satu sudut rangkaian pegunungan meratus, wilayah terletak di dataran tinggi yang hampir seluruhnya tertutup padang ilalang dan hutan-hutan kecil dan terletak di kawasan pulau kalimantan lebih tepatnya di kabupaten tanah laut. Dimana kwasan Damit in sangat diperlukan dan penting untuk berbgai keperluan, seperti pertanian, pembudidayaan perikanan, perkebuanan, maupun sebagai sumber air bagi masyarakat sekitarnya. Daerah tangkapan air ini terbentuk dari anak sungai yang mengalir dan dari air hujan, disini merupakan contoh di mana hutan telah rusak dan interferensi manusia harus dilakukan untuk mendapatkan air.ibuatnya daerah tangkapan air yang di daerah ini dikarenakan daerah ini sangat kurang akan keberadaan air. Yang mana air sangat diperlukan untuk pengairan sawah serta kebun petani, belum lagi untuk keperluan lainnya. Dari bendungan inilah petani bergantung. Akibat hujan yang turun akhirnya tertampunglah air di bendungan ini. Hutan-hutan kecil yang berada di sekitar kawasan ini juga ikut berperan atas ketersediaan air bagi bendungan tersebut.

Daerah bendungan atau kawasan tangkapan air ini masih sangat layak untuk dipertahankan sebagai habitat berbagai organisme dan dialihkan fungsinya untuk peningkatan manfaatnya sebagai pemasok air bagi pengairan sawah dan kebun masyarakat. Seperti yang dilakukan masyarakat sekitar dengan cara menanam tanaman karet, padi dan sayur-sayuran yang dapat menambah pemasukan sendiri bagi masyarakatnya.Dikawasan bendungan ini juga terdapat flaura dan fauna, seperti terdaptnya,ikan – ikan kecil,keong,ular air,undang,teratai, dan tumbuhan lain – lainnya.

Apabila pasokan air yang ada di damit jumlahnya menurun maka sawah para warga kemungkinan akan kekeringan dan pasokan air bersih akan kurang sehingga banyak warga yang mengalami gagal panen. Hal ini kemungkinan akan terjadi jika hutan yang ada di sekitar damit habis di tenbang dan kemarau yang berkepanjamgan. Pada pembangunan damit sendiri telah membuat ekosistem yang ada di daerah tersebut menjadi tidak sesuai apalagi di daerah hulu sendiri. Maka jika manusia salah dalam eksploitasi sumber daya alamnya maka mengakibatkan kerusakan di daerah tersebut semakin banyak.

Dalam praktikum ini kami mengukur pH dan kelembapan tanah dengan menggunakan soiltester, mengukur pH air dengan menggunakan pH meter manual, mengukur suhu air di damit dengan menggunakan thermometer, mengukur intensitas cahaya dengan menggunakan keeping sacchi, dan mengambil sampel tanah dengan menggunakan alat eksmen grape. Kami mendapatkan data yaitu pH tanah dan kelembapan di damit sebesar pH nya 6 dan kelembapannya 55 %, pH di dangkal 8 dan di dalam 9, suhu air pada daerah dangkal 50C dan pada daerah dalam sebesar 7,50C , dan intensitas cahaya hanya sampai pada kedalaman 52,5 cm.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar